Saturday 23 November 2013

KEHIDUPAN DI UKM




Waktu berlalu dengan cepat sekali..Sudah hampir 4 bulan aku berada di UKM..Alhamdulillah semuanya berjalan dengan baik.Di sini aku belajar untuk hidup berdikari..Walaupun pahit aku tetap semangat perjuangan hidup di UKM..Aku akan buat yang terbaik sebaik mungkin disamping aku terus mujahadah meraih Redha Ilahi..Kehidupan disini berbeza dari kehidupan di matrikulasi..Banyak perkara yang perlu aku pelajari kehidupan di universiti..







Walaupun sukar menjadi seorang pelajar universiti aku tetap bersyukur kepada Allah kerana aku diberi peluang untuk melanjutkan pelajaran aku di peringkat ijazah..apa-apa pun aku aku tetap gembira berada di sini..aku akan berjihad untuk terus menuntut ilmu..






Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya:

"Siapa yang keluar untuk menuntut ilmu maka ia berjuang fisabilillah hingga ia kembali".






Huraian: Ilmu ialah mengetahui tentang sesuatu perkara di mana perkara yang boleh diketahui itu bergantung pada kemampuan dan usaha yang dilakukan oleh seseorang itu.ii) Menuntut ilmu merupakan suatu jihad yang dituntut oleh Islam ke atas setiap penganutnya. Ia menjadikan seseorang itu menduduki martabat yang tinggi berbanding dengan orang yang tidak berilmu.iii) Oleh itu selaku umat Islam kita hendaklah berusaha untuk menambahkan ilmu masing-masing dari semasa ke semasa termasuklah ilmu yang berkaitan dengan Islam kerana darjatnya lebih tinggi di sisi Allah. Malah salah satu daripada petanda ilmu yang berkat itu adalah apabila seseorang itu dengan bertambah ilmunya semakin mulia akhlaknya dan semakin bertakwa ia kepada Allah S.W.T.
TambahanRasulullah shollallaahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,”Barang siapa yang memasuki masjid kami ini (masjid Nabawi) dengan tujuan mempelajari kebaikan atau mengajarkannya, maka ia laksana orang yang berjihad di jalan Allah Ta’ala. Dan barang siapa yang memasukinya dengan tujuan selain itu, maka ia laksana orang yang sedang melihat sesuatu yang bukan miliknya” (Hadits Hasan diriwayatkan oleh ibnu Hibban)

Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullaah mengatakan, “Jihad melawan hawa nafsu memiliki empat tingkatan:

Pertama: berjihad untuk mempelajari petunjuk (ilmu yang bermanfaat) dan agama yang benar (amal salih). Seseorang tidak akan mencapai kesuksesan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat kecuali dengannya.

Kedua: berjihad untuk mengamalkan ilmu setelah mengetahuinya.

Ketiga: berjihad untuk mendakwahkan ilmu dan mengajarkannya kepada orang yang belum mengetahuinya.

Keempat: berjihad untuk sabar dalam berdakwah kepada Allah Ta’ala dan sabar terhadap gangguan manusia. Dia menanggung kesulitan-kesulitan dakwah itu semata-mata karena Allah.

Apabila keempat tingkatan ini telah terpenuhi pada dirinya, maka ia termasuk orang-orang yang Rabbani

(Zaadul Ma’aad fi Hadyi Khairil ‘Ibaad (III/10)

Abu Dardaradhiyallaahu ‘anhu mengatakan, “Barangsiapa berpendapat bahwa pergi mencari ilmu tidak termasuk jihad, sungguh, ia kurang akalnya.” (Al-’Ilmu Fadhluhu wa Syarafuhu)

Berjihad dengan hujjah (dalil) dan keterangan didahulukan atas jihad dengan pedang dan tombak. Allah berfirman kepada Rasul-Nya agar berjihad dengan Al-Quran melawan orang-orang kafir.

“Maka Janganlah kamu mengikuti orang-orang kafir, dan berjihadlah terhadap mereka dengan Al-Quran dengan jihad yang besar.” (QS: Al-Furqan: 52)

Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallamdiperintahkan berjihad melawan orang-orang kafir dan munafik dengan cara menyampaikan hujjah (dalil dan keterangan).

Imam Ibnul Qayim berkata, “Jihad dengan hujjah (dalil) dan keterangan didahulukan atas jihad dengan pedang dan tombak.” ( Syarah Qashidah Nuuniyyah)



No comments:

Post a Comment